Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Miliki Selir hingga Ribuan, Mengapa Kaisar China Kuno Malah Jarang Memiliki Keturunan? Ternyata Fakta Pahit Inilah yang Jadi Sebab

Ruhil Yumna - Jumat, 14 Oktober 2022 | 15:45
(Ilustrasi) Kehidupan selir dan wanita di Tiongkok Kuno
culture trip

(Ilustrasi) Kehidupan selir dan wanita di Tiongkok Kuno

GridHype.ID - Di masa lalu, seorang penguasa yang memiliki gundik atau selir banyak dianggap hal yang lumrah.

Ada banyak alasan yang dilontarkan untuk mendukung praktik tersebut salah satu alasan untuk menghasilkan keturunan banyak.

Selama lima ribu tahun lamanya, para kaisar China juga melakukan praktik ini.

Bahkan ada yang memiliki hingga tiga ribu wanita cantik di harem, belum termasuk istri dan selir.

Meski begitu, sejarah mencatat bahwa hanya ada sangat sedikit kaisar yang memiliki anak dan cucu. Kok bisa?

Melansir Inf.news, penelitian modern yang melibatkan teknik autopsi kini dapat mengungkap alasannya.

Sejak zaman kuno, banyak wanita yang terperangkap di istana dan menginginkan bantuan kaisar.

Menurut otopsi modern, banyak mayat selir yang ditemukan telah mendeteksi obat infertilitas.

Seperti yang kita semua tahu, di zaman kuno, wanita di istana yang dalam harus bergantung pada kaisar dan ahli waris untuk mengkonsolidasikan status mereka.

Baca Juga: Kumpulan Doa Harian, Inilah Doa untuk Pengantin Baru, Lengkap dengan Artinya

Hal itu membuat kemungkinan mengkonsumsi kontrasepsi atas inisiatif sendiri menjadi sesuatu tidak mungkin.

Jadi siapa yang berani 'meracuni' mereka? Bisa jadi sesama selir atau juga sang kaisar.

Sangat mudah dipahami mengapa para selir mencoba menggugurkan kandungan selir lainnya yang tengah hamil.

Perbuatan itu dilakukan agar posisi kekuatan tidak terancam oleh kelahiran anak, sehingga ada juga ratu yang berulang kali memaksa selirnya yang hamil untuk makan sup atau minum obat yang bisa menggugurkan kandungan.

Intrik semacam ini sudah menjadi hal lumrah, misalnya, Nyonya Shen, selir Kaisar Wenwen dari Dinasti Han, sangat berbakat dan sangat dicintai.

Karena dia sangat disukai, statusnya sangat tinggi dan dia bahkan bisa duduk sejajar dengan ratu saat itu.

Meski begitu, dia dibuat tidak subur hingga akhirnya tidak bisa memiliki anak.

Pada zaman kuno ketika teknologi medis terbelakang, setiap terjadi keguguran akan menyebabkan kerusakan fisik yang nyata.

Selain itu, sebagian besar selir juga berusaha tampil langsing sebagai standar kecantikan, hal itu membuat tubuh mereka lemah dan memiliki daya tahan tubuh yang buruk.

Baca Juga: Pulang Umrah Langsung Cabut Laporan KDRT Rizky Billar Demi Sang Anak, Lesti Kejora Sebut Suaminya Sudah Akui Perbuatan

(Ilustrasi) Yang Guifei, Selir Kaisar Xuanzong
Dragon's Armory

(Ilustrasi) Yang Guifei, Selir Kaisar Xuanzong

Bahkan jika fisiknya sehat, kehamilan ganda dan keguguran berulang dapat secara langsung menyebabkan kemandulan.

Namun, mengapa kaisar membunuh anaknya yang belum lahir dengan tangannya sendiri?

Sejak zaman kuno, kekuatan kekaisaran adalah yang tertinggi.

Untuk lebih mengkonsolidasikan kekuasaannya, kaisar biasa menggunakan berbagai metode untuk memperkuat konsentrasi kekuasaan.

Pernikahan dengan putri seorang pangeran atau menteri adalah salah satu metode penting.

Tujuan pernikahan politik tidak lebih dari untuk memenangkan keluarga bangsawan atau untuk mencegah dominasi menteri penting.

Nah, jika selir yang bukan siapa-siapa memiliki ahli waris, maka jelas akan menggegelkan pernikahan politik semacam itu.

Baca Juga: Rumahnya Dikosongkan Paksa oleh Satpol PP, Wanda Hamidah yang Tak Terima Siap Ambil Jalur Hukum: Ini Bentuk Abuse Power!

(*)

Source : intisari inf.news

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x