Jadi siapa yang berani 'meracuni' mereka? Bisa jadi sesama selir atau juga sang kaisar.
Sangat mudah dipahami mengapa para selir mencoba menggugurkan kandungan selir lainnya yang tengah hamil.
Perbuatan itu dilakukan agar posisi kekuatan tidak terancam oleh kelahiran anak, sehingga ada juga ratu yang berulang kali memaksa selirnya yang hamil untuk makan sup atau minum obat yang bisa menggugurkan kandungan.
Intrik semacam ini sudah menjadi hal lumrah, misalnya, Nyonya Shen, selir Kaisar Wenwen dari Dinasti Han, sangat berbakat dan sangat dicintai.
Karena dia sangat disukai, statusnya sangat tinggi dan dia bahkan bisa duduk sejajar dengan ratu saat itu.
Meski begitu, dia dibuat tidak subur hingga akhirnya tidak bisa memiliki anak.
Pada zaman kuno ketika teknologi medis terbelakang, setiap terjadi keguguran akan menyebabkan kerusakan fisik yang nyata.
Selain itu, sebagian besar selir juga berusaha tampil langsing sebagai standar kecantikan, hal itu membuat tubuh mereka lemah dan memiliki daya tahan tubuh yang buruk.
Bahkan jika fisiknya sehat, kehamilan ganda dan keguguran berulang dapat secara langsung menyebabkan kemandulan.
Namun, mengapa kaisar membunuh anaknya yang belum lahir dengan tangannya sendiri?