Kerusuhan Kanjuruhan
Melansir dari Kompas.com, kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam meninggalkan duka mendalam bagi semua pihak.
Tercatatratusan orang meninggal dunia dalam insiden yang terjadi usai pertandingan sepak bola Liga 1 Indonesia, antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang itu bahkan disebutkan menjadi salah satu pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah.
Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Kanjuruhan itu berakhir dengan skor 2-3.
Kekalahan skuad Singo Edan di Kanjuruhan diduga menjadi pemantik emosi suporter Arema
Berdasarkan laporan jurnalis KompasTV, Muhammad Tiawan, suporter berbondong-bondong masuk ke lapangan seusai laga.
Pihak keamanan mencoba mengamankan kondisi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Kronologi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang Tewaskan 174 Orang
Banyak orang terinjak-injak
Nahas, asap gas air mata yang dilontarkan petugas keamanan tersebut mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.
Asap gas air mata tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, bahkan memakan korban jiwa.