GridHype.ID - Lama tak terdengar kabar, pelawak Srimulat yang dulunya populer ini ternyata sudah tiada.
Ya, pelawak Srimulat ini meninggal dunia pada 2017 lalu karena sakit.
Kematianpelawak Srimulat yang secara mendadak, rupanya membuat Ketua RT di lingkungan rumahnyakaget.
Pasalnya, seperti dikutip dari GridFame.ID, sehari sebelum sang pelawak berpulang, Teguh sempat berbincang dengannya.
Dalam obrolannya tersebut, Almarhum mengatakan hanya sakit gigi, namun terasa sangat sakit.
"Kemarin sempat saya tanyakan mau pergi kemana. Katanya almarhum mau periksa ke rumah sakit karena sakit giginya udah terasa banget," katanya.
Belajar dari meninggalnya sang pelawak legendaris ini, mulai sekarang jangan sepelekan sakit gigi yang menyerang.
Anggota Pelawak Srimulat yang Sudah Tiada
Salah satu anggota pelawak Srimulat yang sudah tiada yakni Bambang Gentolet.
Teguh selaku Ketua RT mengatakan tak mengetahui riwayat penyakit lain dari pelawak Bambang Gentolet yang kini sudah tiada.
"Yang saya tahu, pak Bambang itu punya diabetes. Tapi kalau riwayat jantung, saya tidak pernah dengar," tutupnya.
Bambang Gentolet meninggal saat sedang dirawat di Rumah Sakit Bakti Dharma Husada (BDH) yang ada di Jalan Pakal, Surabaya.
Meskipun sudah cukup lama tiada, namun sosok Bambang Gentolet masih terkenang di hati keluarga dan juga para penggemarnya.
Bambang Gentolet merupakan salah satu personel Grup Lawak Srimulat di Kota Surabaya yang dikenal dengan ciri khas potongan rambutnya.
Namanya kurang bersinar di tingkat nasional, pelawak kelahiran Yogyakarta, 30 Juni 1941 tersebut sangat dikenal di Jawa Timur, dikutip dari Tribunnews.
Sakit Gigi dan Kematian
Sebuah studi terbaru dari Swedia melakukan penelitian terhadap lebih dari seribu orang untuk mengetahui keterkaitan penyakit gusi dengan stroke.
Hasilnya, para periset melaporkan bahwa gingivitis jelas terkait dengan stroke.
Penyakit gusi serius, seringnya disebut dengan periodontitis yang menyebabkan kerusakan parah pada gusi.
Periodontitis parah dapat menyebabkan kerusakan gigi yang pada akhirnya bisa menyebabkan gigi ompong.
Gigi ompong merupakan pertanda silent stroke.
Silent stroke adalah stroke yang tidak diketahui orang (terselubung) karena tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas. Akibatnya, banyak orang mengabaikannya.
Namun, seiring berjalannya waktu stroke yang terselubung bisa menimbulkan masalah keterbatasan seperti demensia.
Erosi gigi dapat disebabkan oleh konsumsi soft drink dan minuman bersoda dimana kadar fosfor dan asam sitrat tinggi.
Juga bisa karena jus buah kemasan dimana beberapa asam pada minuman dari buah lebih erosif daripada asam baterai, atau mulut kering akibat air liur sedikit/xerostomia.
Erosi gigi juga bisa disebabkan makanan (tinggi akan gula dan pati), asam lambung dan gangguan pencernaan, serta obat-obatan (aspirin dan antihistamin).
Tanda-tanda umum erosi gigi adalah mengalami rasa sakit atau ngilu saat makan.
Jadi kunci untuk menjaga gigi tetap sehat adalah menghindari minuman bersoda atau dengan kadar gula tinggi.
Sebabsoda dan gula bisa tertinggal dilapisan gigi dan mengikisnya perlahan, dikutip dari Newsmaker.
Sakit Gigi Berisiko Sakit Jantung
Orang dengan gangguan pada kesehatan gigi dan mulut, ternyata memiliki risiko dua sampai tiga kali lipat terkena penyakit kardiovaskular atau serangan jantung, dan beragam penyakit lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh pakar kesehatan gigi drg Theresia Dessy dalam diskusi daring bertajuk Listerine: Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut Optimalkan Kesehatan Tubuh Secara Menyeluruh di Masa Pandemi.
Dijelaskan oleh Theresia, risiko dua sampai tiga kali terkena serangan jantung itu disebabkan oleh peradangan pada gusi dan bakteri di dalam mulut.
"Ini yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah," kata Theresia, Kamis (2/7/2020).
Tidak hanya itu, ternyata gangguan pada gigi seperti gigi berlubang menjadi tempat bermukimnya bakteri yang bisa menyebar langsung ke organ tubuh lainnya.
Termasuk paru-paru dan memicu pneumonia.
"Dan pada ibu hamil, gigi berlubang dapat menyebabkan kelahiran prematur yang diakibatkan oleh infeksi," kata dia.
Sementara itu, kontrol gula darah yang buruk bagi seorang penderita diabetes dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit gigi dan mulut.
Ini bisa disebabkan karena periodontitis secara tidak langsung.
Oleh sebab itu, ada baiknya Anda melakukan perawatan gigi dan mulut semoptimal mungkin agar terhindar dari penyakit berbahaya tersebut.
Caranya dengan menyikat gigi, flossing (menggunakan benang gigi) dan berkumur.
(*)