GridHype.ID - Beberapa orang mungkin tak terlalu menganggap penting pekerjaan satu ini.
Ya, bagian sebagian orang mengganti seprai yang terpasang mungkin menjadi hal yang disepelekan.
Namun, terlalu lama atau jarang mengganti seprai di kasur dapat berdampak buruk pada kesehatan, khususnya kulit.
Oleh karena itu, ketahui bahaya dari jarang mengganti seprai di kasur dan berapa sering harus menggantinya dengan seprai yang sudah dicuci.
Dilansir dari T3, Selasa (13/9/2022), berikut ini adalah empat dampak buruk dari jarang mengganti seprai.
Seberapa sering seprai harus dicuci?
Aturan umumnya adalah kamu harus mencuci seprai seminggu sekali atau dua minggu sekali.
Jika tidak terlalu berkeringat saat tidur atau tidak memiliki alergi, kamu mungkin bisa mencucinya setiap bulan, tetapi ini kurang disarankan.
Apabila kamu memiliki hewan peliharaan dan membiarkannya tidur di tempat tidurmu, cuci seprai setiap tiga sampai empat hari sekali.
Setelah mengetahui seberapa sering seprai harus dicuci atau diganti, inilah yang terjadi jika kamu membiarkannya terlalu lama terpasang di kasur.
Dampak buruk yang terjadi dari jarang mengganti seprai di kasur
Memicu alergi
Saat tidur, kulit tubuh manusia mengelupas dan kehilangan hingga 500 juta sel kulit setiap hari.
Jadi, tidak mengherankan jika kamu mungkin menemukan kulit kering di sepraimu.
Jika seprai tidak diganti dan dicuci, sel-sel kulit mati ini menumpuk dan tungau debu tertarik padanya.
Tungau debu tidak akan menggigitmu seperti kutu busuk, tetapi akan meninggalkan kotoran di tempat tidurmu yang dapat memicu alergi, seperti asma dan eksim.
Tungau debu juga bisa membuatmu bersin dan merasa gatal di sekitar mulut, mata, dan tenggorokan.
Selain rutin mengganti seprai dan membersihkan kasur, kamu juga perlu membersihkan debu di kamar tidurmu, mendapatkan dehumidifier, dan alat pengisap debu untuk menghilangkan tungau debu.
Menimbulkan jerawat di kulit
Jika jarang mengganti seprai, ini dapat menyebabkan jerawat atau memperburuk jerawat yang sudah ada karena permukaan seprai maupun sarung bantal dan guling bersentuhan dengan kulitmu saat tidur.
Hal ini dapat terjadi karena kotoran, keringat, minyak, kulit mati, dan bakteri lain yang kamu keluarkan saat tidur dapat menyumbat pori-pori.
Sarung bantal adalah penyebab terburuk untuk masalah ini sehingga kamu harus mencucinya bersama seprai setiap seminggu sekali.
Jika sering berjerawat atau memiliki kasus eksim maupun jerawat yang parah, kamu mungkin perlu mengganti sarung bantal setiap dua sampai tiga hari.
Membuat penyakit lebih lama
Jika kamu atau pasangan tidurmu di kasur sedang sakit atau baru-baru ini sakit, segera cuci sepraimu.
Pertama, sepraimu akan menangkap bau tidak sedap yang akan membuat kamar dan tempat tidurmu berbau tidak sedap.
Tetapi yang terpenting, seprai kamu dapat menahan penyakit atau bakteri sehingga kamu harus segera mencucinya untuk membunuh kuman yang tertinggal di dalamnya.
Sebagian besar virus, seperti flu atau flu biasa dapat hidup di permukaan yang lembut selama beberapa jam.
Jadi, apabila kamu sedang sakit dan tidur di suatu seprai, itu dapat menjebak kuman di tempat tidurmu untuk hari itu.
Hal itu juga dapat menyebabkanmu merasa sakit lebih lama dan kamu berisiko jatuh sakit lagi.
Mengurangi kebersihan tubuh
Kebersihan tubuhmu akan menurun jika kamu jarang mengganti seprai.
Sekalipun kamu adalah orang yang sangat bersih dan selalu mandi setiap malam sebelum tidur, seprai yang kotor masih menyentuh kulit dan rambutmu yang dapat membuatmu bau.
Jamur, cendawan, keringat, dan bakteri lainnya menumpuk di sepraimu dan menular padamu, yang mana itu tidak hanya sangat tidak higienis, tetapi juga dapat membuatmu sakit.
(*)