Ada sekitar 900 orang usia 18 tahun ke atas pada suntikan booster tersebut.
Intelektual
Bio Farma sudah mendaftarkan IndoVac ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM pada 29 Juli 2022.
Sejak Juli 2022 juga, Indo Farma berkomunikasi intensif dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Komunikasi ini bertujuan untuk pemenuhan data pendukung demi memperoleh izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA).
Data dari BPOM melalui Kepalanya, Penny K Lukito saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (30/8/2022), menunjukkan BPOM merilis EUA IndoVac pada sekitar pertengahan September 2022.
Kemudian, saat bersamaan, IndoVac sudah mengurus sertifikasi halal ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
(*)