Jahe mengandung senyawa yang disebut gingerol.
Senyawa tersebut mengandung antioksidan dan dapat mengurangi enzim inflamasi.
Karena itu, jahe bisa membantu mengurangi nyeri dan peradangan, khususnya kram menstruasi dan artritis.
Ahli diet dari Cleveland Clinic, Candace O’Neill, mengatakan bahwa jahe juga dapat meningkatkan nyeri lutut yang terkait dengan osteoartritis.
2. Meningkatkan regulasi gula darah
Senyawa gingerol pada jahe juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Hal ini bisa membantu manajemen gejala diabetes tipe 2.
"Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu metabolisme glukosa (gula)," kata O'Neill.
Orang dengan diabetes tipe 2 tidak mampu menghasilkan cukup insulin, yang merupakan kunci untuk memastikan glukosa beredar ke seluruh tubuh dan tidak menumpuk di aliran darah.
Jahe juga dapat membantu regulasi hal tersebut.
Penelitian juga menemukan bahwa jahe mendorong otot kamuuntuk menyerap glukosa, tanpa mengharuskan kamuuntuk mengambil insulin ekstra.