Dengan modal sebesar itu, Hanung menyebut tidak keluar dari benang merah cerita Gatotkaca yang sebenarnya, serta tetap menjaga identitas apa yang sudah diceritakan selama ini.
"Kita buat Gatotkaca ini modern, dari kumis yang menjadi simbol maskulinitas. Kenapa berkumis? Kalau dihilangkan kumisnya tidak menjadi Gatotkaca," ungkapnya.
Setelah siap tayang di bioskop, Hanung Bramantyo berharap film Satria Dewa: Gatotkaca bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Alangkah indahnya super hero lokal ada didekat kita," ujar Hanung Bramantyo.
(*)