Follow Us

Bikin Heboh Dunia Jagat Maya, Netizen Ramai Diminta Unsubscribe Podcast Deddy Corbuzier Sampai Trending Twitter, Ada Apa?

Dwi Purworahayu - Selasa, 10 Mei 2022 | 09:47
Deddy Corbuzier
(Instagram/mastercorbuzier)

Deddy Corbuzier

Selama ini ada salah kaprah di masyarakat yang menganggap bahwa homoseksual termasuk kelainan.

Melansir Kompas.com, berbagai otoritas kesehatan menegaskan salah satu orientasi seksual ini bukanlah kelainan atau gangguan jiwa.

Sejak 1973 silam, asosiasi psikiater yang tergabung dalam American Psychiatric Association (APA) sudah menghapus diagnosis homoseksualitas sebagai gangguan jiwa dari acuan diagnosis ahli kesehatan jiwa atau Diagnostic and Statistical Manual (DSM) edisi II.

Di Indonesia, Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) juga tidak menganggap orientasi seksual termasuk homoseksual ke dalam kelainan atau gangguan jiwa.

Dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Dharmawan A. Purnama, Sp.KJ menjelaskan, alasan ilmiah kenapa para ahli sepakat mencoret homoseksual sebagai kelainan atau gangguan jiwa.

Menurut Dharmawan, syarat suatu fenomena dianggap sebagai kelainan atau gangguan jiwa ditandai dengan adanya penderitaan (distress) dan ketidakmampuan (disability).

Baca Juga: Bongkar Borok Manajemennya Sendiri, Chandrika Chika Bikin Deddy Corbuzier Turun Tangan Ancam Raffi Ahmad, Netizen Geram: Dianya Banyak Omong

“Orientasi seksual termasuk homoseksual bukan gangguan kepribadian atau mental. Gangguan psikologis dan perilaku itu syaratnya mesti ada distress dan disability,” kata dia, saat diwawancarai Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Lebih lanjut Dharmawan menjelaskan, latar seseorang menjadi homoseksual dapat dipengaruhi perkembangan bagian otak dan kondisi hormon saat janin masih dalam kandungan.

“Penyebabnya bisa berasal dari perkembangan di hipotalamus. Jadi, di hipotalamus itu ada bagian yang mengatur seksual, termasuk orientasi seksual,” jelas dia.

“Ada yang namanya fase kritis di tiga bulan pertama pertumbuhan janin. Kalau ada sesuatu pada hormon testosteron, pembentukan seksual dapat terpengaruh, sehingga pembentukan pusat seksual akan berbeda dengan umumnya,” ujarnya.

Meski demikian, homoseksual bisa jadi gangguan kesehatan mental apabila seseorang merasa tidak nyaman dengan orientasi seksualnya.

Source : Kompas.com, TribunLombok.com

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest