- Mikrobiologis lipoidica. Kondisi yang satu ini ditandai dengan munculnya bercak kuning, merah, atau cokelat pada kulit dengan benjolan kecil.
- Akantosis nigrikans. Kondisi ini menyebabkan sejumlah area kulit gelap dan seperti beludru.
- Biasanya, penyakit yang satu ini terbentuk di selangkangan, ketiak, atau leher.
- Sklerosis digital. Kondisi ini ditandai dengan kulit yang terasa keras dan tebal pada jari tangan atau kaki.
Kerusakan saraf
Ada 4 jenis kerusakan saraf yang dialami jika gula darah seseorang terus meningkat.
Peripheral, yaitu kerusakan saraf yang mempengaruhi ekstrimitas termasuk lengan, kaki, dan tangan.
- Otonomi, yaitu kerusakan saraf yang mempengaruhi organ tubuh seperti mata dan jantung.
- Proksimal, yaitu kerusakan saraf yang mempengaruhi tubuh bagian bawah seperti paha dan bokong.
- Fokus, kondisi ini berkaitan dengan kerusakan saraf yang mempengaruhi sel tunggal di kepala, wajah, batang tubuh, tangan, dan kaki.
Komplikasi mata
Lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh ternyata berpengaruh pula dengan kesehatan mata.
Berikut beberapa kemungkinan yang terjadi:
- Retinopati diabetik. Kondisi ini dipengaruhi oleh pembentukan pembuluh darah baru di bagian belakang mata.
- Edema makula diabetik. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan di makula dan dapat menyebabkan masalah melihat wajah, membaca, dan mengemudi.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Rupanya 6 Gejala Berbahaya Ini Jadi Tanda Gula Darah Melonjak Naik
(*)