Follow Us

Tandai Datangnya Lailatul Qadar, Berikut Tradisi Masyarakat Muslim di Sepuluh Terakhir Hari Ramadan

Ruhil Yumna - Selasa, 22 Maret 2022 | 16:56
Peserta Kirab Malam Selikuran Keraton Surakarta.
Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya

Peserta Kirab Malam Selikuran Keraton Surakarta.

Sementara di Jakarta, malam kerupat biasanya dilakukan di tiap masjid dan musala.

Di beberapa wilayah, tradisi ini sudah dijalankan sejak pertengahan Ramadan (15 Ramadan).

Masyarakat Kota Ternate, Maluku Utara, menyambut malam Lailatul Qadar dengan menggelar tradisi Ela-ela.

Ela-ela merupakan tradisi masyarakat Kota Ternate setiap malam 27 Ramadhan. Yaitu menyalakan obor.

Andre Moller, penulis buku Ramadan di Jawa, Pandangan dari Luar, mengatakan bahwa ada dua tradisi bagi masyarakat Indonesia di penghujung Ramadan yaitu Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar.

"Yang pertama diselenggarakan pada tanggal 17 Ramadan, sedangkan yang kedua diadakan pada 27 Ramadan.

Anehnya, masalah ini jarang didiskusikan di Jawa dan di Indonesia, dan sudah sekali mencari informasi tentangnya," tulis Andre.

Andre kemudian mengutip pendapat cendekiawan Muslim almarhum Nurcholis Madjid atau Cak Nur yang mengatakan, dua tradisi di bulan puasa itu sulit mencari bandingannya di negara Islam manapun.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Buah Alpukat Tak Boleh Sembarangan Dimakan dengan 2 Bahan Ini, Awas! Bisa Datangkan Petaka

Bahkan, peringatan Nuzulul Qur'an di Istana Negara merupakan gagasan Haji Agus Salim kepada Presiden Soekarno.

"Menurut Cak Nur, merayakan atau memperingati Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar secara terpisah merupakan ijtihad yang sangat baik,

sebab akan mengingatkan kita pada nilai-nilai spritus di mana Tuhan seakan-akan ikut ambil bagian atau melakukan intervensi (dalam arti positif) terhadap jalannya sejarah bangsa kita."

Source : Kompas TV

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest