Follow Us

Tradisi Puasa dan Lebaran: Tradisi Ruwahan Jelang Ramadan yang Dilakukan oleh Masyarakat Jawa, Bagaimana Hukumnya Menurut Islam?

Ruhil Yumna - Senin, 21 Maret 2022 | 14:45
Tradisi ruwahan
Tribunnews.com

Tradisi ruwahan

Kalau dikhususkan kirim doa pada bulan ruwah (bulan Syakban) seperti yang masih laris manis di tengah-tengah masyarakat, yang tepat hal itu tidak ada tuntunannya.

Karena doa yang disyari’atkan yang telah disebut di atas berlaku umum sepanjang waktu.

Sedangkan kalau dikhususkan pada waktu tertentu, harus butuh dalil.

Sama halnya ada yang shalat tahajud namun menganggapnya lebih afdhal dilakukan pada malam Maulid Nabi daripada malam lainnya, tentu saja untuk melakukan shalat tahajud semacam itu harus butuh dalil.

Jika tidak ada, berarti amalan tersebut tertolak.

Karena tidak boleh membuat suatu ibadah dengan tata cara khusus kecuali dengan dalil.

Syaikh Muhammad bin Husain Al-Jizaniy memberikan suatu kaedah:

كل عبادة مطلقة ثبتت في الشرع بدليل عام؛ فإن تقييد إطلاق هذه العبادة بزمان أو مكان معين أو نحوهما بحيث يوهم هذا التقييد أنه مقصود شرعًا من غير أن يدلّ الدليل العام على هذا التقييد فهو بدعة

“Setiap ibadah mutlak yang disyari’atkan berdasarkan dalil umum, maka pengkhususan yang umum tadi dengan waktu atau tempat yang khusus atau pengkhususan lainnya, dianggap bahwa pengkhususan tadi ada dalam syari’at namun sebenarnya tidak ditunjukkan dalam dalil yang umum, maka pengkhususan tersebut tidak ada tuntunan.” (Qawa’id Ma’rifatil Bida’, hal. 116).

Baca Juga: Tradisi Puasa dan Lebaran: Sambut Bulan Suci Ramadan Masyarakat Jawa Adakan Tradisi Megengan

Alasan Lainnya, “Ini Sudah Jadi Tradisi”

Alasan lainnya untuk mendukung amalan tersebut tetap lestari karena sudah jadi tradisi.

Source : Tribun Sumsel

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest