Secara keseluruhan di tahun 2020, total impor gandum Indonesia mencapai 10,299 juta ton.
Sebanyak 2,96 juta tonnya berasal dari Ukraina.
Baru kemudian disusul dari Argentina sebesar 2,63 juta ton dan Kanada 2,33 juta ton.
Melihat data tersebut, itu artinya Ukraina berkontribusi pada lebih 20 persen stok gandum di Tanah Air.
Melansir Kontan, selain gandum komoditas dari Ukraina lainnya yang juga diimpor dalam jumlah cukup besar adalah besi baja.
Dampak konflik Rusia dan Ukraina ke Indonesia
Dampak perang Rusia dan Ukraina lainnya adalah dapat meningkatkan inflasi dan meningkatkan biaya logistik yang akan jauh lebih mahal.
Sehingga kebutuhan pokok turut akan meningkat dan daya beli masyarakat akan semakin rendah.
“Sehingga ini (konflik Rusia-Ukraina) dikhawatirkan akan mempengaruhi stok gandum dan produsen makanan di dalam negeri,” kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira.
Ia menuturkan, langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan antisipasi dengan melakukan penambahan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di mana sebagian dialokasikan untuk stabilitas harga pangan dan stabilitas harga energi.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani menyampaikan, baik Rusia dan Ukraina bisa disebut sebagai rekan dagang dan investasi yang nontradisional bagi pelaku usaha Indonesia.