GridHype.id-Program vaksinasi Covid-19 dosis ke tiga (booster) sudah mulai berjalan sejak 12 Januari 2022 lalu.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi dosis ke tiga ini ditujukkan bagi mereka yang telah menerima vaksin dosis kedua minimal jangka waktu enam bulan.
"Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini,” ujar Menkes dalam keterangannya usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta.
Dilansir dari laan Kominfo, pemerintah telah mengamankan stok sekitar 113 juta dosis vaksin booster dari total kebutuhan sebanyak 230 juta dosis.
Tak hanya di Indonesia, beberapa negara juga telah memperluas program booster vaksin Covid-19.
Sejumlah negara bahkan diketahui memperpendek jarak antara suntikan untuk menopang perlindungan terhadap varian Omicron.
Meski demikian, beberapa ahli justru berpendapat jika suntikan vaksin ke-4 kemungkinan tidak akan memberikan perlindungan lebih terhadap infeksi virus.
Terlalu banyak suntikan penguat Covid-19 bahkan dapat melemahkan sistem imun kekbalan tubuh kita.
Dalam konferensi pers dikutip dari AFP (15/02/2022), para ahli dari European Medicines Agency (EMA) memperingatkan bahwa suntikan booster tidak boleh diberikan terlalu berdekatan karena berpotensi melemahkan respons kekebalan kita.
Marco Cavaleri, kepala Biological Health Threats and Vaccines Strategy di EMA, menyatakan keprihatinannya tentang vaksinasi berulang dalam jangka pendek.
Dia berargumen bahwa memberikan dosis booster terlalu sering, katakanlah setiap 3 atau 4 bulan, berpotensi menyebabkan masalah dengan respons imun yang berakhir tidak seperti yang diharapkan.