Cavaleri memperingatkan agar tidak membebani sistem kekebalan dengan imunisasi berulang.
Bulan lalu, hasil penelitian pendahuluan di sebuah rumah sakit Israel juga melaporkan bahwa suntikan vaksin ke-4 (booster) tampaknya tidak menghasilkan cukup antibodi untuk mencegah infeksi dari varian Omicron.
Penelitian ini melibatkan 274 pekerja medis di Rumah Sakit Sheba dekat Tel Aviv yang menerima dosis keempat pada bulan Desember setelah sebelumnya diinokulasi dengan tiga suntikan Pfizer-BioNTech.
Sementara 154 di antaranya mendapat vaksin Pfizer-BioNTech yang sama, sisanya diberikan vaksin Moderna. Kedua kelompok mengalami sedikit peningkatan antibodi, tetapi itu tidak mencegah penyebaran omicron, kata peneliti.
Dr Gili Regev-Yochay, direktur unit penyakit infeksi Rumah Sakit Sheba, menyatakan bahwa sementara vaksin keempat memang memberikan peningkatan tingkat antibodi, itu hanya menawarkan pertahanan parsial terhadap virus.
Disebutkan bahwa Israel menawarkan dosis penguat kedua COVID-19 kepada mereka yang bekerja di layanan kesehatan dan mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Menurut Dr. William Schaffner, ahli penyakit menular di Vanderbilt University di Tennessee, sistem kekebalan membutuhkan waktu untuk memproses informasi yang diterimanya dalam rangkaian vaksinasi awal.
Penting untuk memberi waktu pada sistem kekebalan untuk 'mencerna' informasi itu sebelum memberikan suntikan lain sehingga dapat merespons secara optimal, kata Schaffner kepada penyedia informasi kesehatan Amerika.
Sementara itu, pihak berwenang di Korea Selatan telah mengkonfirmasi bahwa negara itu akan mulai memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 bulan ini di tengah lonjakan infeksi Omicron.
Kelompok berisiko tinggi, termasuk mereka yang tinggal di panti jompo dan fasilitas perawatan dan lainnya dengan imunisasi yang ditolak, akan menjadi yang pertama mendapatkan suntikan booster kedua, Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol mengatakan pada pertemuan tanggapan Covid-19.
Dalam briefing terpisah, direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) Jeong Eun-kyeong menginformasikan bahwa sekitar 500.000 orang berusia 18 tahun atau lebih yang tinggal atau bekerja di pusat perawatan dan 1,3 juta lainnya yang kekebalannya terganggu akan diberikan suntikan keempat Covid-19.