Setelah kontroversi wasiat itu menjadi gunjingan masyarakat, keluarga dan kerabat berdiskusi.
Keputusan bersama diambil usai melalui berbagai pertimbangan, di mana mendiang dimakamkan dengan tata cara laki-laki.
Menurut Anan, keputusan itu adalah yang terbaik, meski harus mengabaikan wasiat almarhum semasa hidup.
"Kita serahkan semua kepada Allah, dan itu cuma keinginan Beliau, dan yang ngurusin kita semua," kata Anan Muhajir di Masjid Al Hayyu, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (16/2/2022) siang, dilansir dari Tribunnews.com.
"Kita semua tahu Beliau dilahirkan seperti apa ya kita kembalikan lagi ke asal."
"Karena yang penting kita lihat keimanan dia ke Allah SWT. Saya enggak lihat yang ke mana-mana dulu," tandas dia.
Profil Dorce Gamalama
Dikutip dari Kompas.com via Tribunnews.com, Dorce Gamalama lahir di Solok, Sumatera Barat, pada 21 Juli 1963.
Ia lahir sebagai laki-laki dan diberi nama Dedi Yuliandri Ashandi.
Ibunya bernama Dalifah, seorang penjual beras.
Sementara ayahnya, Achmad, berprofesi sebagai seorang tentara yang juga pelukis.