Sebagaimana diketahui, Dorce Gamalama sempat memberikan wasiat jika ia ingin dimakamkan sebagai perempuan.
Namun mengutip dari Sosok.ID, keluarga beserta orang-orang terdekat telah mencoba merundingkan dan mengambil keputusan untuk menguburkan mendiang Dorce Gamalama sebagaimana ia dilahirkan, yakni seorang laki-laki.
Sosok yang kerap disapa sebagai Bunda Dorce ini, dulunya dilahirkan sebagai seorang Dedi Yuliardi Ashadi.
Oleh karenanya batu nisannya tertulis sebagai Dedi Yuliardi bin Ahmad Ketjepet.
"Saya mewakili keluarga besar almarhum Dedi Yuliardi bin Ahmad Ketjepet," ujar imam Masjid Al Hayyu, dikutip dari Tribun Bogor via Sosok.ID.
"Kita sama-sama bersaksi, apakah almarhum Dedi Yuliardi bin Ahmad Ketjepet adalah orang baik?," lanjutnya.
"Baik," jawab para pelayat.
"Insya Allah orang baik," ujar imam masjid.
"Ya Allah, ampunkan kesalahan beliau. Ampunkan kekurangan beliau. Ampuni kelemahan almarhum. Ampuni dosa besarnya, ampuni dosa kecilnya. Ya Allah lipat gandakan kebaikan almarhum semasa hidup."
Seorang pengurus Masjid Al Hayyu, tempat ibadah peninggalan almarhum, Anan Muhajir, menyampaikan alasan Dorce Gamalama dimakamkan sebagai laki-laki.
Anan menegaskan, wasiat Dorce Gamalama untuk dikuburkan sebagai perempuan tidak dapat dilakukan karena tidak sesuai kodratnya dilahirkan.