Namun, setelah mengikuti kelompok tersebut, ia mengatakan bahwa sikap sang anak berangsur membaik.
"Terus orangnya juga keras, tidak nurut sama saya. Dari situ, dia ingin berubah, terus diajak temannya untuk ikut kelompok itu supaya bisa berubah," jelasnya.
"Memang tidak langsung berubah, setahun pertama belum. Namun setelahnya berubah, nurut sama saya. Terus dia bilang mendapat ketenangan hati," lanjut Dewi
Mengenai ritual dan kegiatan di kelompok tersebut, Dewi mengaku tak ada yang janggal selama ini.
"Tidak ada yang aneh, baca selawatan. Ya tetap salat seperti biasa," jelas dia.
Kronologi tewasnya 11 orang saat ritual di Pantai Payangan
Mengutip Kompas.com, peristiwa itu berawal saat rombongan tersebut tiba di Pantai Payangan pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam rombongan itu ada 23 orang.
Rombongan ritual yang berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember itukemudian melakukan ritual sesampainya di pantai Payangan.
Seperti membaca doa-doa, tabur bunga, hingga menyucikan diri mandi di air laut.
Saat melakukan ritual itu,Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Minggu (13/2/2022) menuturkan,ombak besar tiba-tiba menghantam mereka.