Pencemaran mikroplastik tidak hanya berada di Pulau Jawa yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi, namun juga tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia.
Maka, ECOTON telah menggagas Relawan Sungai Nusantara untuk bisa mendeteksi pencemaran mikroplastik di sungai luar Pulau Jawa, seperti Bangka, Lampung, Ternate, NTT, dan Pontianak.
Mengingat banyaknya fakta temuan mikroplastik di sejumlah perairan luar Jawa ini tentu menjadi kekhawatiran bagi kehidupan manusia kelak.
Bahaya mikroplastik
Mikroplastik memiliki potensi-potensi berbahaya seperti berikut ini:
1. Mengandung bahan kimia berbahaya pengganggu hormon (zat aditif berbahaya)
Zat aditif berbahaya tersebut diantaranya Bisphenols-A (BPA) yang digunakan sebagai pengeras pada plastik.
Efek negative yang ditimbulkan dapat mempengaruhi perkembangan otak, pemicu kanker, diabetes, dan lain sebagainya.
Phthalate bahan pelentur/elastisitas plastik.
Dampak yang diakibatkan bisa mengganggu sistem hormon dalam tubuh manusia seperti menstruasi dini, kualitas dan kuantitas sperma menurun dan juga menopause dini.
2. Mikroplastik menjadi vektor bakteri patogen