GridHype.id- Momen Natal selalu dirayakan dengan hal-hal yang membahagiakan.
Beragam cara unik dilakukan untuk memeriahkan momen Natal yang terjadi 1 tahun sekali ini.
Salah satu ikon penting perayaan natal adalah pohon Natal.
Tidak heran jika kita kerap mendengar berbagai variasi pohon natal yang cukup unik.
Salah satunya adalah pohon natal yang berdiri kokoh di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pohon natal tersebut terbuat dari bahan bekas berupa 300 liter kemasan minyak goreng dalam berbagai ukuran.
Dilansir dari nakita.id, pohon natal tersebut berada di gereja Katolik Maria Ratu Damai, Kabupaten Banyuwangi.
Bukan hanya itu saja, sisi lain gereja juga dihias dengan sangat menarik.
Menggunakan 1 ton beras, mie instan, cerita kopi dan susu kemasan plastik yang dijadikan sebagai dekorasi gerbang masuk dan kandang natal.
Dilansir dari kompas.com, ketua panitia natal Gereja Katolik Maria Ratu damai Banyuwangi menjelaskan bahwa penggunaan sembako sebagai dekorasi Natal sudah disepakati oleh jemaat.
Mereka menganggap bahwa semua aku memiliki manfaat yang lebih besar selain berfungsi sebagai dekorasi.
Dirinya juga menyebut bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk dekorasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
"Kamu melihat sembako ini tidak ada mubazir atau tidak bermanfaat. Semua orang membutuhkan, tukang sapu, tukang parkir, semua akan mau," jelasnya.
Ide yang unik ini ternyata muncul bersamaan dengan kondisi harga minyak goreng yang semakin naik dalam seminggu terakhir.
Bahkan kini minyak goreng kemasan 1 liter dibanderol dengan harga mencapai Rp19.400.
Ketua panitia menyebutkan bahwa setelah perayaan, sembako yang dijadikan dekorasi tersebut akan dibagikan kepada jemaat yang tidak mampu.
Mereka juga akan membagikan sembako tersebut kepada tetangga gereja, tukang parkir, dan tukang sapu di pinggir jalan.
Selain untuk memeriahkan perayaan natal, hal itu menjadi bentuk kepedulian gereja dan jemaat kepada masyarakat di sekitarnya.
Membandingkan dengan dekorasi biasa yang tidak memberi banyak manfaat, sembako dianggap lebih bernilai.
"Kalau bunga-bunga itu habis nggak ada manfaatnya kan, kasih tahu saya yang menggunakan sembako untuk dekorasi Natalmasih cukup jarang," jelasnya.
(*)