Dirinya juga menyebut bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk dekorasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh banyak orang.
"Kamu melihat sembako ini tidak ada mubazir atau tidak bermanfaat. Semua orang membutuhkan, tukang sapu, tukang parkir, semua akan mau," jelasnya.
Ide yang unik ini ternyata muncul bersamaan dengan kondisi harga minyak goreng yang semakin naik dalam seminggu terakhir.
Bahkan kini minyak goreng kemasan 1 liter dibanderol dengan harga mencapai Rp19.400.
Ketua panitia menyebutkan bahwa setelah perayaan, sembako yang dijadikan dekorasi tersebut akan dibagikan kepada jemaat yang tidak mampu.
Mereka juga akan membagikan sembako tersebut kepada tetangga gereja, tukang parkir, dan tukang sapu di pinggir jalan.
Selain untuk memeriahkan perayaan natal, hal itu menjadi bentuk kepedulian gereja dan jemaat kepada masyarakat di sekitarnya.
Membandingkan dengan dekorasi biasa yang tidak memberi banyak manfaat, sembako dianggap lebih bernilai.
"Kalau bunga-bunga itu habis nggak ada manfaatnya kan, kasih tahu saya yang menggunakan sembako untuk dekorasi Natalmasih cukup jarang," jelasnya.
(*)