Benjolan inilah yang nantinya bisa menyebabkan perubahan pada area putting, misalnya seperti ruam, gatal, menebal, mengeras, atau bersisik.
Adapun perbedaan kanker payudarapada laki-laki dan perempuan dapat diketahui dari faktor risikonya.
Faktor Risiko Kanker Payudara pada Perempuan:
- Kanker payudara pada wanita berisiko dialami oleh mereka yang menstruasi sebelum usia 1 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun.
- Perempuan yang tidak pernah melahirkan lebih berisiko terkena kanker payudara. Risiko ini juga dapat dialami oleh wanita yang melahirkan pertama kali di usia yang sudah tua.
- Jaringan payudara padat. Wanita dengan jaringan payudara yang lebih padat memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker payudara. Jaringan yang padat juga mempersulit proses deteksi kanker.
- Sindrom Klinefelter. Sindrom ini memiliki lebih banyak kromosom X dan kadar esterogen yang lebih tinggi disbanding orang normal.
- Mutasu Genetik. Laki-laki yang mengalami mutasi gen CHEK2, PTEN, dan PALB memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
- Kondisi Testis. Beberapa kondisi testis yang memperngaruhi peningkatan risiko kanker payudara yaitu testis tidak turun, riwayat testis perah diangkat melalui operasi, dan riwayat gondok.
Hal ini bertujuan untuk mengenali perubahan yang mungkin terjadi.
Semakin dini gejala terdeteksi, maka semakin tinggi tingkat kesembuhan pasien.
Baca Juga: Kanker Payudara Bisa Sebabkan Kematian, Inilah 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Pasien
(*)