GridHype.ID - Dunia kini tengah mewaspadai kemunculan varian baru virus corona, Omicron.
Varian baru Omicron telah memberikan keresahan di banyak negara di dunia.
Varian baru yang berasal dari Afrika Selatan ini disebut-sebut memiliki kecepatan penyebaran yang lebih tinggi ketimbang varian Delta.
Dikutip dari Kompas.com,varian baru B.1.1.529 Omicron pertama kali dilaporkan Afrika Selatan pada 25 November 2021 lalu.
Sementara, otoritas kesehatan Catalonia mengkonfirmasi temuan jejak potensial varian baru Omicron tersebut pada sampel limbah pada akhir November.
Jika itu dikonfirmasi, maka berarti varian Omicron dalam limbah tersebut kemungkinan sudah ada di Catalonia, sebelum atau pada saat pertama kali dilaporkannya varian Omicron di Afrika Selatan sepekan lalu.
Dilansir dari Reuters, Kamis (2/12/2021), para ilmuwan khawatir bahwa varian Omicron yang diketahui memiliki banyak mutasi virus itu dapat menolak kekebalan dari vaksin Covid-19.
Mereka juga mencemaskan, penyebaran varian Omicron dapat memperpanjang masa pandemi Covid-19 yang diperkirakan bisa sampai dua tahun ke depan.
Sementara itu, dimuat dari Kompas.com, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sejumlah negara yang telah melaporkan kasus varian Omicron per 1 Desember 2021 antara lain, Inggris, Austria, Italia, Jerman, dan Australia.
"Saat ini per 1 Desember, 23 negara yang melaporkan adanya varian Omicron," kata Nadia, dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9, dikutip dari kanal YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (1/12/2021).
Nadia memprediksi, jumlah negara yang melaporkan adanya kasus varian Omicron akan bertambah.