"Keuntungannya terletak pada kenyataan bahwa setelah senyawa atau senyawa aktif diidentifikasi, mereka tidak hanya dapat disintesis secara massal di laboratorium tetapi juga dapat dimodifikasi lebih lanjut untuk meningkatkan potensi."
"Uji klinis dapat mengikuti setelah identifikasi dan optimalisasi komponen yang dimurnikan,” kata Srivastava, penulis pertama makalah ini.
Buah tropis yang tumbuh dan dikonsumsi secara luas di beberapa negara, termasuk India dan Indonesia, buah sawo (Manilkara zapota) dikemas dengan serat makanan, mineral, vitamin dan sifat antioksidan yang tinggi.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul "CUKUP Makan Buah Sawo untuk Melawan Kanker"
Baca Juga: Kanker Payudara Bisa Dialami Wanita dan Pria, Manakah yang Lebih Bahaya?
(*)