Namun uji coba vaksin untuk kanker payudara pada manusia dapat mulai dilakukan setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.
Mengutip Science Alert, Kamis (28/10/2021) untuk sementara uji coba vaksin kanker payudara pertama ini hanya akan mencakup penyintas kanker payudara triple-negatif tahap awal yang berisiko tinggi untuk kambuh.
Akan tetapi para peneliti berharap untuk selanjutnya dapat memberikan vaksin kanker payudara tersebut kepada orang sehat yang berisiko tinggi untuk penyakit ini, seperti misalnya mereka yang memiliki mutasi gen BRCA1.
"Dalam jangka panjang kami berharap ini bisa menjadi vaksin yang akan diberikan kepada wanita sehat untuk mencegah mereka dari kanker payudara triple-negatif," kata Dr. G.
Thomas Budd, dari Institut Kanker Taussig Cleveland Clinic dan peneliti utama studi ini.
Alasan uji coba vaksin ini pada kanker payudara triple-negatif, sebab jenis kanker tersebut menyumbang sekitar 12 persen hingga 15 persen dari semua kanker payudara dan membunuh hampir seperempat pasien dalam waktu lima tahun setelah diagnosis.
Kanker payudara tersebut lebih umum di antara wanita Afrika-Amerika dan mereka yang memiliki mutasi BRCA1.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Inilah Ciri-ciri dan Penyebab Kanker Payudara yang Perlu Kamu Kenali
Kehadiran protein tertentu seperti laktalbumin biasanya menyertai penyakit ini, meskipun seharusnya protein itu hanya muncul ketika seseorang sedang menyusui.
Vaksin akan menargetkan protein itu dan mendorong sistem kekebalan untuk mencegah tumor payudara muncul.
Vaksin untuk kanker payudara ini juga akan mencakup obat yang mengingatkan sistem kekebalan terhadap a-laktabalbumin sehingga dapat menghentikan pertumbuhan tumor yang muncul.
Uji coba vaksin kanker payudara yang diperkirakan akan selesai pada September 2022 ini akan diberikan kepada 18 hingga 24 pasien yang bebas tumor setelah dirawat karena kanker payudara triple-negatif stadium awal dalam tiga tahun terakhir.