Mereka akan menerima tiga vaksin kanker payudara, masing-masing terpisah dua minggu.
Para peneliti akan mulai dengan dosis rendah hanya pada beberapa pasien dan memantau mereka dengan cermat sebelum menaikkan dosis dan menyertakan lebih banyak peserta untuk uji coba.
"Begitu kami mengetahui berapa banyak vaksin yang dapat kami berikan, kami akan melihat efeknya pada sistem kekebalan tubuh.
Itu akan membantu kami mengetahui apakah vaksin efektif dan kami akan memperluas setiap tingkat dosis," kata Budd.
Jika berhasil, vaksin kanker payudara tersebut berpotensi mengubah cara dalam pengendalian kanker yang menyerang orang dewasa dan meningkatkan harapan hidup.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vaksin Kanker Payudara Pertama Mulai Diuji Klinis di Amerika"
(*)