GridHype.ID - Mencuci rambut atau keramas sudah menjadi rutinitas yang harus dilakukan setiap orang.
Dansejumlah orang memilih untuk membiarkan rambut kering dengan sendirinya.
Namun, ada juga orang-orang yang berusaha keras untuk mengeringkan rambut usai keramas.
Sebab mengeringkan rambut setelah dikeramas terkadang menjadi proses yang merepotkan dan memakan waktu lama.
Dilema ini paling sering dirasakan ketika berada dalam kondisi mengantuk dan kelelahan di malam hari.
Sepulang kantor dan melakukan aktivitas seharian, kita tentunya ingin tidur dalam kondisi yang bersih termasuk dengan mencuci rambut.
Menggunakan hair dryer pun bisa dijadikan solusi untuk mengeringkan rambut basah .
Namun, hal tersebut tidak membuatnya selesai seketika.
Akhirnya, banyak yang nekad pergi tidur dalam keadaan rambut basah atau lembap.
Kebanyakan mengira perilaku ini hanya membuat tubuh rentan terserang flu atau masuk angin.
Namun anggapan ini rupanya tidak sepenuhnya benar.
Mengutip Kompas.com, hal tersebut disampaikan oleh Dr. Chirag Shah, MD, ahli penyakit dalam yang berbasis di Boston.
"Tidak ada bukti bahwa seseorang dapat masuk angin dari tidur dengan rambut basah," kata Shah, dikutip dari Healthline.
Menurut dia, seseorang bisa masuk angin sebagai akibat dari infeksi virus.
Flu bukan hanya disebabkan karena kita kedinginan, seperti ketika tidur dengan rambut basah, namun akibat terinfeksi salah satu dari lebih dari 200 virus penyebabnya, biasanya rhinovirus.
Virus memasuki tubuh melalui hidung, mulut, atau mata dan menyebar melalui tetesan di udara ketika orang yang terinfeksi bersin, batuk, atau berbicara.
Kita bisa tertular dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi atau kontak tangan dengan orang yang terinfeksi.
Bahaya tidur dengan rambut basah
Tidur dengan rambut basah memang bukan penyebab utama kita mengalami flu atau masuk angin ketika bangun keesokan harinya.
Namun bukan berarti kebiasaan ini bisa sering dilakukan atau dibiarkan saja.
Pasalnya, pergi tidur dengan rambut basah memiliki sejumlah bahaya lainnya, termasuk berkaitan dengan jamur dan kerusakan kulit kepala.
Jamur, seperti Malassezia, dapat menyebabkan kondisi seperti ketombe atau dermatitis sehingga tidur dengan rambut kering adalah pilihan terbaik.
Selain itu, perilaku tersebut juga menjadikan sarung bantal sebagai tempat tumbuh subur, berkembang biak dan sarang jamur.
Banyak yang basah di kamar yang hangat adalam tempat ideal bagi organisme ini bertambah banyak.
Sejumlah jamur yang mungkin berkembang termasuk Aspergillus fumigatus.
Ini adalah spesies jamur umum yang menyebabkan infeksi parah pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan dapat memperburuk gejala asma.
Tidur dengan rambut basah juga berdampak buruk pada rambut kesayangan, salah satunya bangun dalam kondisi kusut.
“Rambut paling lemah saat basah. Risiko utama (selain kosmetik) adalah kerusakan rambut saat berguling-guling saat tidur.”
Demikian kata Dr. Adarsh Vijay Mudgil, MD, dokter kulit New York City yang bersertifikat di bidang dermatologi dan dermatopatologi.
Ia memperingatkan, hal ini semakin buruk apabila kita terbiasa mengepang atau menguncir rambut dengan ketat sehingga menambah ketegangan pada batang rambut.
"Jika kamu tidak dapat menghindari tidur dengan rambut basah, taruhan terbaiknya adalah membiarkannya."
(*)