"Belum ada yang sejauh mana dampak pandemi pada statistik kanker. Tetapi ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kita sudah melihat keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan," kata Sung.
Laporan baru tersebut, memperkirakan bahwa beban kanker global diproyeksikan mencapai 28,4 juta kasus pada tahun 2040, yang menandai kenaikan hingga 47 persen dari tahun lalu.
Dalam dua dekade terakhir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah orang yang didiagnosis dengan kanker meningkat dari sekitar 10 juta pada tahun 2000 menjadi 19,3 juta pada tahun 2020.
WHO mencatat, sejauh ini, sekitar 1 dari 5 orang di seluruh dunia mengembangkan penyakit kanker selama hidup mereka.
"Beban kejadian kanker dan kematian berkembang pesat di seluruh dunia, dan mencerminkan penuaan dan pertumbuhan populasi, serta perubahan dalam prevalensi dan distribusi faktor risiko utama kanker, beberapa di antaranya terkait dengan perkembangan sosial ekonomi," Freddie Bray, penulis senior laporan dan kepala bagian pengawasan kanker di Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.
Bray mengatakan integrasi yang disesuaikan ke dalam perencanaan kesehatan dapat berfungsi untuk mengurangi beban kanker global.
Selain itu, dapat mempersempit ketidakadilan kanker yang terbukti antara negara-negara transisi dan transisi yang diamati hingga saat ini.
(*)
Baca Juga: Ternyata Ampuh Cegah Kanker Payudara, Begini Resep Jamu Temulawak yang Bisa Kamu Coba di Rumah