Akan tetapi, pemeriksaan mammogram mungkin tidak menjelaskan peningkatan penuh diagnosis kanker payudara dari waktu ke waktu.
"Tren peningkatan kanker payudara kemungkinan besar mencerminkan peningkatan prevalensi faktor risiko kanker payudara seperti kelebihan berat badan, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, penundaan melahirkan, lebih sedikit persalinan dan kurang menyusui," kata Sung.
Peneliti dari American Cancer Society di Atlanta dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker di Perancis menulis dalam laporan bahwa kanker paru masih menduduki peringkat pertama sebagai penyebab utama kematian akibat kanker di antara pria dan wanita.
Diperkirakan kematian akibat kanker paru mencapai 1,8 juta kasus, atau sekitar 18 persen dari semua kematian akibat kanker.
Pada pria, kanker paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker, dengan persentase 21,5 persen.
Padahal, kanker payudara merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan perempuan sebesar 15,5 persen.
Selain itu, beban penyakit kanker berkembang pesat di seluruh dunia. Laporan itu juga didasarkan pada insiden kanker dan data kematian dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa ada sekitar 19,3 juta kasus baru dan 10 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia pada tahun 2020.
Menurut laporan tersebut ada lima kanker paling sering didiagnosis, antara lain kanker payudara wanita, kanker paru, kanker kolorektal, kanker prostat dan kanker perut.
Sedangkan lima kanker penyebab utama kematian, antara lain kanker paru, kanker kolorektal, kanker hati, kanker perut dan kanker payudara wanita.
Perkiraan ini tidak mencerminkan potensi dampak Covid-19 terhadap diagnosis kanker atau kematian, karena perkiraan diambil dari ekstrapolasi data kanker dari tahun-tahun sebelumnya.