GridHype.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini masih menyisakan misteri.
Kematian Tuti (55) dan sang putri, Amalia Mustika Ratu (23) hingga kini masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
Kasus pembunuhan ini terjadi di Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Subang Jawa Barat.
Sementara penemuan jasad ibu dan anak ini ditemukan di bagasi Alphard di depan rumah.
Sementara itu, hingga kini pelaku masih juga belum ditemukan.
Sementara dikutip Grid.ID, saksi kunci pembunuhan di Subang membongkar hal ini.
Orang pertama yang datang ke TKP pembunuhan adalah Yosef, suami sekaligus ayah korban.
Usai mengetahui anak dan istrinya tak ada di rumah, Yosef langsung memanggil Ujang yang saat itu sedang berada di depan TKP.
Ujang adalah seorang petugas kebersihan lingkungan Desa Jalan Cagak, Kabupaten Subang.
Jadi sosok yang sempat berada di TKP pembunuhan, Ujang mengaku resah saat tahu pelaku rajapati Tuti dan Amalia belum terungkap. Ujang bahkan mengaku ketakutan tiap malam.
Bukan cuma Ujang yang notabene saksi kunci kasus pembunuhan, sejumlah warga di Kampung Ciseuti juga ikut ketakutan dan resah.
"Untuk kasus ini, mudah-mudahan pelakunya cepat tertangkap. Pertama buat Saya biar enggak resah. Kedua, masyarakat juga ikut resah. Keluar malam agak resah, agak ketakutan," pungkas Ujang dilansir TribunnewsBogor dari kanal Youtube Heri Susanto, Senin (27/9/2021).
Karenanya, Ujang berharap pelaku pembunuhan ibu dan anak itu segera ditangkap.
"Jadi supaya kalau cepat tertangkap pelakunya, mungkin masyarakat bisa bebas. Saya juga enggak resah," ujar Ujang.
Namun jika penyelidikan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia berlangsung dalam waktu lama, Ujang semakin bertambah.
Ujang dan warga sekitar akan semakin was-was apabila pembunuh Tuti dan Amalia tak terungkap.
"Lebih khawatir, lebih takut Saya sebagai saksi, jadi lebih resah," akui Ujang.
Apalagi diakui Ujang, ia sehari-hari bekerja di jalanan.
"Agak ketakutan, kan Saya selamanya hidup di jalan, jadi pada tahu semua orang lah sehari-hari Saya di jalan," ujar Ujang.
Hingga kini polisi belum berhasil menangkap pelaku dari pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Dilansir dari Tribunnews.com, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengabarkan pihaknya hingga kini belum dapat memberikan informasi terkait siapa dalang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Rusdi menyebut kasus ini sangat kompleks sekali, apalagi tidak ada seorang pun saksi yang mengetahui kejadian nahas ini.
Sehingga pihak penyidik kesulitan mencari titik terang terkait kasus ini.
"Yang jelas, masalahnya ini kompleks sekali. Karena apa? terutama adalah tidak ada saksi yang melihat daripada kejadian itu sendiri. Tidak ada saksi itu," kata Rusdi kepada Tribunnews.com, Jumat (24/9/2021).
Untuk itu, kata Rusdi, penyidik harus memiliki bukti-bukti lain yang bisa merujuk untuk mengungkap dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut, termasuk tes kebohongan kepada para saksi.
"Bagaimana Polri mengungkap daripada kasus ini dengan melakukan olah TKP mencari bukti yang berhubungan dengan kejadian itu. Dari bukti-bukti itulah akan diteliti oleh penyidik sehingga penyidik dapat mengungkap kasus itu."
"Segala upaya dilakukan, termasuk dengan melakukan tes kebohongan itu sendiri," terang Rusdi.
Kriminolog Unpad, Yesmil Anwar, menyoroti kasus pembunuhan di Subang yang sampai saat ini tak kunjung rampung.
Yesmil menduga, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu merupakan pembunuhan berencana.
Yesmil menyebut, jika petunjuk mengarah kepada pembunuhan berencana, sebaiknya polisi segera menelusuri motif pembunuhan tersebut.
Terlebih, kata Yesmil, dalam setiap kasus pembunuhan berencana selalu menyangkut tiga motif utama.
Ketiga motif utama tersebut yakni asmara, harta, dan tahta.
"Ketiga motif tadi selalu menjadi latarbelakang dari orang melakukan tindak kejahatan. Dengan demikian, maka pihak kepolisian harus menelusuri kemungkinan dari ketiga motif tersebut."
"Apakah ada kaitannya dengan masalah finansial (harta), kekuasaan (tahta), atau asmara termasuk hubungan sosial antara korban dengan pelaku, termasuk karakter korban dengan orang lain semasa hidupnya," kata Yesmil kepada TribunJabar.id, baru-baru ini.
Mengingat, saat penemuan kedua korban tersebut, tidak ada barang berharga yang hilang.
(*)