Follow Us

Kendati Efektivitasnya Disebut Bakal Berkurang, Inilah Alasan Pemerintah Indonesia Berani Andalkan Sinovac untuk Program Vaksinasi Nasional

Ruhil Yumna - Sabtu, 04 September 2021 | 21:21
Ilustrasi Vaksin Sinovac
Kompas.com

Ilustrasi Vaksin Sinovac

“Sebagai orang yang sehat dengan daya tahan tubuh yang baik, saya merasa tidak perlu mengonsumsi sesuatu yang akan memicu begitu banyak reaksi di dalam tubuh,” kata dokter hewan tersebut.

"Juga apa yang akan terjadi 50 tahun kemudian(adalah sesuatu yang tidak akan kita ketahui."

"Sedangkan virus yang tidak aktif telah digunakan selama beberapa dekade."

Lebih aman, dicoba dan diuji, lebih sedikit efek samping adalah salah satu alasan orang lebih memilih vaksin Sinovac.

Teknologi virus yang tidak aktif dari Sinovac mengharuskan orang tersebut disuntik dengan partikel virus corona yang mati, yang nantinya memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi terhadap Covid-19.

Vaksin mRNA, di sisi lain, melibatkan penyuntikan potongan kode genetik virus ke pasien.

Baca Juga: Mulai Unjuk Taring, 5 Fakta Vaksin Merah Putih yang Siap Diluncurkan Tahun 2022

Ia bekerja sebagai "resep" untuk mengarahkan produksi bagian tertentu dari virus, protein lonjakan.

Lalu untuk memicu respons imun tanpa membuat pasien terpapar virus.

Uji coba teknologi mRNA pada manusia dimulai pada tahun 2009.

Sementara virus yang tidak aktif diperkenalkan pada akhir abad ke-19 dan sejak itu telah digunakan untuk mengobati penyakit seperti tipus, polio, dan bahkan flu musiman.

Berdasarkan perkiraan Kementerian Kesehatan pada 10 Agustus, ada 85.000 orang di Singapura yang menerima dosis pertama vaksin Sinovac pada 12 Agustus.

Source : Sosok.id

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest