Sejumlah vaksin bahwa telah teruji klinis memiliki efikasi antara 80-90 persen.
Pihak WHO mengatakan bahwa batas efikasi vaksin yang bisa diterima dan dinyatakan efektif untuk melawan penyakit adalah di atas 50%.
Meski demikian, kemungkinan terserang masih kembali ditegaskan.
"Tetapi itu tidak berarti bahwa 100 % orang akan terlindungi dari penyakit," kata Kate dikutip dari Kompas.com (15/8/2021)
Pernyataan tersebut disampaikan dalam video WHO’s Science in 5 on COVID-19: Can I get infected after vaccination? yang tayang di YouTube WHO.
Kate juga kembal menegaskan bahwa tidak ada vaksin yang bisa memberi perlindungan hingga 100%.
Sejumlah kondisi orang memungkinankan dirinya lebih rentan terkena covid-19 bahkan saat sudah menjalani vaksinasi lengkap.
Kriteria tersebut adalah:
Orang Lanjut Usia dengan Kekebalan Tubuh Lemah
Kejadian seorang terinfeksi penyakit termasuk covid-19 setelah menjalani vaksinasi bisa disebut sangat jarang.
Orang yang paling berisiko mengalam infeksi Covid-19 setelah divaksin adalah orang yang memiliki kekebalan tubuh lemah.
Selain itu, biasanya hal ini terjadi juga pada orang yang telah lanjut usia atau lansia.
“Mereka ini lebih berisiko mengalami infeksi meski sudah divaksin,” ujarnya.
Baca Juga: Kemenkes Wanti-wanti Pemda untuk Berikan Vaksin Moderna Hanya untuk Dua Kelompok Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Puspita Rahayu |
Editor | : | Nailul Iffah |
Komentar