Pasalnya,menyusui secara substansial lebih besar daripada potensi risiko penularan Covid-19.
Kamu dan bayi harus dimampukan untuk tetap bersama selama di kamar sepanjang siang dan malam dan untuk mempraktekkan kontak kulit ke kulit, termasuk kangaroo mother care, terutama segera setelah lahir dan selama menyusui, baik mereka atau bayi mereka dicurigai atau terkonfirmasi Covid-19.
Penelitian terbaru yang dilakukan pada 15 Mei 2020 untuk mengidentifikasi studi termasuk ibu yang diduga atau dikonfirmasi Covid-19 dan bayi atau anak kecil mereka.
Sebanyak 46 pasangan ibu-bayi menjalani tes sampel ASI untuk Covid-19.
Sampel ASI dari 43 ibu dinyatakan negatif virus Covid-19, sementara itu sampel dari 3 ibu dinyatakan positif mengandung partikel virus melalui RT-PCR.
Di antara 3 bayi yang ASI ibunya dites positif untuk partikel RNA virus, bukan virus hidup, satu bayi dites positif Covid-19 tetapi praktik pemberian makan bayi tidak dilaporkan.
Dua bayi lainnya dinyatakan negatif Covid-19, satu disusui, dan bayi lainnya diberi ASI perah setelah partikel RNA virus tidak lagi terdeteksi.
Pada anak dengan Covid-19, tidak jelas sumber mana bayi tersebut terinfeksi, yaitu melalui ASI atau droplet dari kontak dekat dengan ibu yang terinfeksi.
Kendatipun 1 dari 3 bayi dari ibu dengan partikel virus dalam ASI memiliki Covid-19, tidak jelas melalui rute atau sumber mana bayi tersebut terinfeksi, yaitu melalui menyusui atau kontak dekat dengan ibu atau orang lain yang terinfeksi.
RT-PCR mendeteksi dan mengamplifikasi materi genetik virus dalam sampel, seperti ASI, tetapi tidak memberikan informasi tentang viabilitas atau infektivitas virus.
Namun, kebenaran ASI ampuh cegah Covid-19 terbukti karena kehadiran IgA dalam ASI dapat melindungi bayi dari infeksi dan kematian.