Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Beberapa Negara Kaya di Dunia Berniat Lakukan Booster Vaksin, WHO Minta Ditunda, Ini Alasannya

Ruhil Yumna - Sabtu, 07 Agustus 2021 | 13:45
(Ilustrasi) vaksin COVID-19.
Pixabay

(Ilustrasi) vaksin COVID-19.

GridHype.ID - Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah orang yang telah divaksin kian meningkat.

Beberapa negara bahkan mencanangkan untuk melakukan suntik booster untuk warganya.

Namun nampaknya rencana itu harus ditunda dulu, pasalnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penundaan booster vaksin Covid-19 setidaknya sampai akhir September, saat 10 persen populasi dunia telah divaksin.

"Saya memahami kepedulian semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta.

Tetapi, kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin dunia, menggunakan lebih banyak lagi," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers.

Melansir Al Jazeera pada Rabu (4/8/2021), Tedros menambahkan bahwa negara-negara G20 memiliki peran penting untuk memainkan program vaksin Covid-19, karena negara-negara tersebut adalah “produsen terbesar, konsumen terbesar, dan donor vaksin Covid-19 terbesar”.

Baca Juga: Siapa Sangka Suntikan Vaksin Flu Mampu Bantu Tingkatkan Kekebalan dan Kurangi Risiko Komplikasi Parah Akibat Covis-19, Berikut Penjelasannya

WHO berusaha mengambil solusi itu di tengah lonjakan kasus Covid-19 dengan varian Delta yang lebih menular mendominasi dunia, dan wacana negara kaya mengadakan booster vaksin.

Kontras dengan negara kaya Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman, hingga saat ini masih ada negara miskin yang tidak mampu menyedikan vaksin Covid-19, bahkan satu dosis suntikan pun kepada warganya.

AS pada Rabu (4/8/2021) menolak seruan badan kesehatan PBB untuk menunda booster vaksin Covid-19, dengan mengatakan itu adalah "pilihan yang salah".

Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki mencatat bahwa AS telah mendonasikan lebih dari 110 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh dunia.

Source : Kompas

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x