Sel ini, tambahnya, bisa mengingat bentuk dari virus tersebut sehingga ketika terinfeksi akan cepat memicu tubuh untuk membentuk antibodi.
Ia menyatakan, jumlah antibodi yang terbentuk bahkan bisa jauh lebih tinggi, hingga tiga kali lipatnya.
Karena alasan ini pula, ia menilai vaksin booster dosis ketiga untuk masyarakat non tenaga kesehatan belum dibutuhkan.
Pasalnya, risiko paparan virusnya masih bisa dikontrol khususnya dengan disiplin mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, nakes membutuhkan booster ketiga untuk mempertahankan antibodi karena paparan virus yang amat tinggi sebagai garda depan penanganan pandemi.
Pakar kesehatan yang aktif di media sosial ini menilai, kita lebih baik fokus mempercepat laju program vaksinasi ke seluruh lapisan masyarakat sebelum melakukan booster dosis ketiga.
Dosis vaksin yang tersedia saat ini sebaiknya diberikan kepada orang-orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi.
Perluasan cakupan vaksin di berbagai wilayah di Indonesia ini dipercaya dapat mempercepat capaian herd immunity sehingga infeksi virus bisa dihindarkan.
Baca Juga: Hasil Tes PCR Bakal Jadi Positif Setelah Vaksin Covid-19, Jangan Mau Dibodohi ini Kata Ahli
(*)