Selain itu, Sebagai informasi, situs-situs Kerajaan Inggris jadi salah satu penarik wisatawan asing datang ke Inggris seperti Istana Buckingham maupun kegiatan-kegiatan seremonial kerajaan.
Pada tahun 2019 lalu Fortune melaporkan bahwa Kerajaan Inggris menerima dana 63 juta dollar AS dari hibah dari negara atau sovereign grant.
Selain itu, kerajaan juga mendapatkan kucuran dana dari pembayar pajak sebesar 104 juta dollar AS untuk biaya pemeliharaan dan renovasi Istana Buckingham.
Jumlah sovereign grant tiap tahun cenderung mengalami peningkatan.
Bahkan seandainya ada hubungan kurang harmonis antara Perdana Menteri Inggris dengan Ratu Elizabeth sekalipun, dana hibah akan terus mengalir tanpa gangguan.
Sementara itu, seperti yang dilansir dari Intisari Online, di masa sekarang, kekayaan Kerajaan Inggris sendiri diketahui umumnya berasal dari pajak rakyat dan investasi.
Sumber pendapatan itu menjadikan Kerajaan Inggris terus bertahan.
Namun di masa lalu, pendapatan kerajaan ini ada yang berasal dari suatu hal yang kejam.
Berdasarkan tayangan EXPLAINED di Netflix musim ketiga episode Royalty, disebut bahwa sumber kekayaan awal Kerajaan Inggris adalah perdagangan manusia atau budak.
Pada tahun 1700-an saat Raja Wiliam III berkuasa, dia mengambil alih monopoli Perusahaan Kerajaan Afrika.
Kemudian, kerajaan Inggris menjadi investor utama perdagangan budak.