Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mengenal Varian Lambda yang disebut Lebih Ganas dari Varian Delta, Vaksin Sinovac Diduga Tak Mampu Jadi Penangkalnya

Puspita Rahayu - Kamis, 29 Juli 2021 | 13:30
(Ilustrasi) virus corona atau COVID-19.
Pixabay

(Ilustrasi) virus corona atau COVID-19.

Sejak tiga bulan terakhir, varian ini telah berkembang mendominasi 80 persen kasus di Peru.

Menurut data dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), varian ini telah menyebar ke 28 negara.

Sebuah penelitian terbaru mengenai varian Lambda mencatat beberapa mutasi pada protein lonjakannya.

Bagian dari virus ini melakukan kontak sel dengan manusia, mengikatnya, dan kemudian menginfeksinya.

Parahnya, mutasi protein lonjakan tersebut mungkin menjadi alasan untuk pengingkatan penularan serta mengurangi perlindungan oleh vaksin yang ada saat ini.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Bikin Negara ini Keder, Larang Bepergian Hingga Bakal Beri Hukuman pada Rakyatnya Jika Melanggar

Hal tersebut disampaikan oleh tim dari Sekolah Kedokteran Grossman Universitas New York dan dirilis di situs web bioRxiv.

Efektivitas Vaksin pada Virus Lambda

Soto-Rifo melakukan studi pendahuluan untuk enilai efek vaksin dari perusahaan biofarmasi China, Sinovac, CoronaVas yang dikembangkan pada strain Lambda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa varian ini mampu menetralkan antibody yang dihasilkan oleh vaksin.

Soto-Rifo mengatakan bahwa sebagian kemanjuran vaksin dapat diukur dengan respons imunisasi, tetapi juga oleh respons sel-T yang merangsang produksi antibody dan membantu memerangi sel yang terinfeksi.

Baca Juga: Ramai Soal Raffi Ahmad yang Mengaku Positif Covid-19 Hanya Sehari, Ini Penjelasan Ahli

Halaman Selanjutnya

(*)

Source :Tribunnews.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x