"Yang saya kecewa itu satu.
Kami tidak bisa menggelar tes ketiga pada kulit itu," ujar Dr Massimo Barberis, kolega Dr Gianotti.
Dr Barberis mencatat, kasus pertama yang diakui oleh pemerintah Italia terungkap di kawasan utara.
Dia menduga si pasien nol ini terinfeksi oleh seseorang tanpa gejala, sebelum mengeluh sakit di November 2019.
(*)