Studi lainnya dari Skotlandia, menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi varian Delta dua kali lebih mungkin membutuhkan perawatan rumah sakit daripada pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Alpha.
Nah, hasil tersebut didapat setelah melakukan riset terhadap 19.543 kasus komunitas Covid-19 dan 377 rawat inap yang dilaporkan di Skotlandia pada 1 April hingga 6 Juni 2021.
Jadi, berdasarkan berbagai studi yang ada sejauh ini, dapat disimpulkan bahwa varian Delta lebih berbahaya daripada virus yang sebelumnya kita hadapi selama pandemi dan tak bisa dianggap sepele.
Penting juga diketahui, sebuah studi di Inggris menyatakan, jumlah anak-anak dan dewasa muda yang positif Covid-19 varian Delta lebih banyak daripada pra-lansia dan lansia berusia 50 tahun ke atas.
Meskipun begitu, belum bisa disimpulkan apakah varian ini lebih mudah menginfeksi anak-anak daripada orang dewasa atau tidak.
Lantas apa sebenarnya varian Delta dan apa saja gejalanya?
Beberapa gejala varian delta
Dikutip Tribunnews.com dari Masih dari Healthline.com, gejala paling umum varian Delta adalah demam, pilek, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.
Setiap orang yang terinfeksi varian Delta memiliki gejala yang berbeda-beda.
Gejala yang biasa terjadi adalah demam.