GridHype.id- Tahi lalat di kulit rupanya dapat berkaitan dengan adanya kanker payudara dalam tubuh.
Dilansir dari Tribunnews.com Selasa (06/07/2021), penelitian terkait hal tersebut sudah pernah dilakukan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jiali Han dari Indiana University Melvin meneliti 75 ribu wanita kulit putih di Amerika Serikat yang berusia 40 hingga 65 tahun.
Wanita tersebut diminta menghitung tahi lalat di tangan kiri, bahu, dan pergelangan tangan mereka.
Baca Juga: Gejala Awal Sering Diabaikan, Kasus Kanker Payudara Tahap Lanjut Masih Tinggi di Indonesia
Setelah menghitung risiko faktor kanker payudara, usia dan menopause akhirnya ditemukan fakta bahwa mereka yang memiliki lebih dari 15 tahi lalat memiliki kemungkinan menderita kanker payudara.
Penelitian tersebut terbit di jurnal PLOS Medicine dan mengungkap hubungan antara tahi lalat dengan hormone seks.
Semakin banyak seseorang memiliki tahi lalat, maka semakin besar pula kadar esterogen dan progesterone dalam tubuh.
Risiko kanker payudara rupanya berkaitan dengan ukuran dan kondisi tahi lalat yang tetiba muncul di area payudara.
Baca Juga: Muncul Benjolan Asing di Payudara? Waspada Jadi Salah Satu Ciri Kanker Payudara
Meski kanker payudara jarang menyebabka bintil kehitaman seperti tahi lalat, namun kewaspadaan atas gejala yang tak terduga harus tetap diperhatikan.
Dikutip dari alodokter.com Selasa (6/7/2021), ada beberapa ciri tahi lalat yang mungkin menjadi ciri kanker payudara.
Ciri tersebut dapat dirangkum dengan istilah ABCDE, berikut penjelasannya.
- A (asimetris): tahi lalat berbentuk tidak simetris, tidak beraturan
- B (border/batas): batas tahi lalat tidak tegas, tidak rata dan kasar
- C (colour): warna tahi lalat berbeda-beda
- D (diameter): ukuran tahi lalat lebih dari 6 mm
- E (enlargement): tahi lalat terus membesar dengan sangat cepat
Jika timbul tahi lalat dengan ciri tersebut, ada baiknya pemeriksaan ke dokter segera dilakukan.
Namun ada langkah awal yang bisa diterapkan secara mandiri, yaitu menerapkan pola hidup sehat dan memeriksa payudara sendiri.
Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan secara rutin.
(*)