Dilansir dari Reuters, Rabu (23/6/2021), tim ilmuwan dari Universitas Oxford kemudian menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam darah orang yang sembuh dari Covid-19 dan mereka yang sudah divaksinasi AstraZeneca.
Studi Kesehatan Masyarakat Inggris itu menemukan bahwa orang yang telah mendapatkan satu dosis vaksin AstraZeneca memiliki kemungkinan 75 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan individu yang tidak divaksinasi.
Dan mereka yang mendapat vaksin dua dosis memiliki kemungkinan 94 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit.
Pada hari Jumat (18/6/2021), Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa saat ini varian Delta menjadi versi Covid-19 yang dominan secara global.
Menurut perhitungan epidemiologis, varian Delta jauh lebih menular dibanding varian Alpha dan varian original yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan pada Desember 2019.
Varian original Covid-19, memiliki angka reproduksi (R) 3.
Artinya, satu orang yang terinfeksi Covid-19 varian original dapat menularkan virus ke 3-4 orang lainnya.
Sementara angka reproduksi (R) varian Alpha, 70 persen lebih menular dibanding varian original.
Satu orang yang terinfeksi Covid-19 dengan varian Alpha dapat menginfeksi 5-6 orang lainnya.
Sementara untuk varian Delta yang saat ini banyak kasus ditemukan di Kudus, Jawa Tengah dan beberapa daerah di Indonesia, lebih parah dibanding varian Alpha.
Varian Delta memiliki kemampuan menularkan virus 40 persen lebih tinggi dibanding varian Alpha.