Follow Us

Diam-diam Jika Menjabat Jadi Presiden Uni Eropa, Presiden Prancis Siap Singkirkan Bahasa Inggris

Ruhil Yumna - Kamis, 10 Juni 2021 | 17:45
Presiden Perancis Emmanuel Macron
Warta Kota

Presiden Perancis Emmanuel Macron

Kepada Politico, sumber korps diplomatik "Negeri Anggur" berujar, mereka masih mengakui Inggris sebagai bahasa kerja dan banyak dipraktikan.

Meski begitu, mereka mengeklaim bahwa bahasa Perancis tetap digunakan untuk mengekspresikan sesuatu di lingkungan kerja UE.

"Karena itu, kami harus melestarikannya dan memberikannya tempat. Lebih dari itu adalah semangat multilingual," kata dia.

Perancis merupakan satu dari tiga bahasa kerja yang diterapkan di UE, selain Inggris dan Jerman.

Paris disebut berencana menyisihkan uang supaya para diplomat belajar bahasa mereka, dengan debat khusus bahasa Perancis juga digelar.

Langkah tersebut tak pelak menuai kritikan dari internal UE, yang mengaku khawatir bakal mengganggu agenda yang biasanya disampaikan dalam Inggris.

Baca Juga: Hotman Paris Lakukan Hal yang Mengundang Gelak Tawa Netizen Akibat Aksi Boikot Produk Perancis

Selain itu, rencana Emmanuel Macron dikhawatirkan bisa makin memperkeruh relasi antara Perancis dan Inggris.

"Banyak dari kami yang tidak paham atau bicara Perancis.

Sebaiknya mereka mengikuti langkah pragmatis saja," papar sumber itu. Kabar itu terjadi setelah Presiden Perancis sejak 2017 tersebut ditampar dalam kunjungan ke Region Drome.

Si penyerang sempat menggenggam lengan Macron, dan menampar muka sebelah kiri sebelum dibekuk otoritas keamanan.

Adapun Perancis akan menjadi Presien Uni Eropa untuk periode Januari sampai Juni 2022, pertama sejak 2008.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : daily mail, Kompas

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest