- benjolan di salah satu payudara, yang biasanya tidak menimbulkan rasa sakit
- retraksi puting, ulserasi, dan keluarnya cairan
- kulit mengerut atau lesung pipit pada payudara
- kemerahan atau kulit bersisik di payudara atau puting
Jika kanker menyebar, gejala tambahan mungkin termasuk:
- pembengkakan di kelenjar getah bening, di dalam atau di dekat area ketiak
- nyeri payudara
- sakit tulang
Faktor Risiko
Dilansir dari Healthline, meskipun kanker payudara jarang terjadi pada pria, penting untuk mengetahui apakah seseorang berisiko.
Risiko kanker payudara pria meliputi hal-hal berikut.
- Usia: Tidak peduli pria atau wanita, seseorang berisiko terkena kanker payudara seiring bertambahnya usia. Usia rata-rata pria didiagnosis kanker payudara pada usia 68 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk usia yang lainnya.
- Gen: Kanker biasanya diturunkan oleh gen. Jika seorang laki-laki didiagnosis kanker payudara, biasanya keturunannya pun berisiko terkena penyakit ini.
- Penambahan berat badan: Jaringan lemak melepaskan hormon estrogen wanita. Estrogen merangsang pertumbuhan kanker payudara. Semakin seorang laki-laki kelebihan berat badan, semakin banyak hormon yang dihasilkan.
- Paparan hormon: Seorang pria akan berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara jika mengonsumsi obat berbasis hormon (misalnya, untuk mengobati kanker prostat), atau jika terpapar estrogen melalui makanan, pestisida, atau produk lain.
- Sindrom Klinefelter: Kondisi ini menyebabkan pria dilahirkan dengan salinan ekstra kromosom X. Biasanya, pria memiliki satu kromosom X dan satu Y (XY). Pada sindrom Klinefelter, mereka memiliki dua salinan kromosom X selain kromosom Y (XXY). Pria dengan kondisi ini memiliki testis yang lebih kecil dari biasanya. Testis ini akan memproduksi lebih sedikit testosteron dan lebih banyak estrogen dari biasanya. Pria dengan sindrom Klinefelter berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
- Penggunaan alkohol berat: Minum banyak alkohol dapat menyebabkan kadar estrogen dalam darah meningkat.
- Penyakit hati: Sirosis dan penyakit lain yang merusak hati dapat menurunkan jumlah hormon pria dan meningkatkan jumlah estrogen dalam tubuh.
- Pembedahan testis: Kerusakan pada testis dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Paparan radiasi: Radiasi terkait dengan kanker payudara. Jika menerima radiasi di dada untuk mengobati jenis kanker lain, seorang pria bisa berisiko lebih besar terkena kanker payudara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Lebih Dalam Kanker Payudara pada Pria"
(*)