Semakin sering seseorang mengalami paparan esterogen, kemungkinan terjadinya kanker payudara juga akan lebih besar.
“Semakin muda saat menstruasi pertama, semakin berisiko untuk terkena kanker. Atau pasien yang monopausenya di usia semakin panjang, itu juga berisiko,” ujar Dr. Griska Lia Christine SpPD dikutip dari Kompas.com (4/2/2020).
Baca Juga: Mengenakan Bra Berkawat Mampu Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Fakta atau Hoax Semata?
Kehadiran menstruasi memang menjadi hal yang tidak dapat dikendalikan.
Namun risiko terjangkitnya kanker payudara tentu dapat dikurangi.
Beberapa hal yang mampu dikendalikan untuk menurunkan risiko kanker payudara adalah mengatur pola makan.
Ada baiknya jika menghindari makanan tidak sehat dan minuman seperti alkohol.
Selain itu, radikal bebas juga perlu dihindari, radikal bebas dapat berupa polusi atau asap pembakaran.
Rokok juga disinyalir mampu meningkatkan risiko terpapar kanker payudara, jadi ada baiknya jika konsumsi rokok dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Olahraga cukup juga sangat dianjurkan untuk menjaga kebugaran tubuh, menjaga imun, serta menjaga keseimbangan berat badan.
Ada baiknya seorang perempuan juga melakukan pemeriksaan rutin baik secara mandiri melalui metode SADARI atau dengan pemeriksaan medis ke dokter.
(*)