Bagi banyak peradaban kuno, "Blood Moon" dikisahkan datang dengan maksud jahat.
Baca Juga: Bakal Terjadi Gerhana Bulan Total Pada 26 Mei 2021, Catat Waktunya Jangan Sampai Terlewat!
Orang Inca kuno mengartikan warna merah tua sebagai jaguar menyerang dan memakan bulan.
Mereka percaya bahwa jaguar mungkin akan mengalihkan perhatiannya ke Bumi.
Jadi ketika itu, orang-orang akan berteriak, mengguncang tombak mereka, dan membuat anjing mereka menggonggong dan melolong.
Suara-suara itu diharapkan cukup untuk mengusir jaguar tersebut dari Bumi.
Mesopotamia kuno
Di Mesopotamia kuno, gerhana bulan dianggap sebagai serangan langsung terhadap raja.
Mengingat kemampuan mereka untuk memprediksi gerhana dengan akurasinya, orang Mesopotamia kuno saat itu akan menempatkan “raja palsu” hingga periode Blood Moon berlalu.
Raja palsu ini merupakan orang yang dianggap dapat “dikorbankan.”
Baca Juga: Publik Ramai Keluhkan Rencana Pengenaan Tarif di ATM Link, Ini Penjelasan Pihak Bank BRI
Sampai fenomena itu lewat, dia akan menyamar sebagai raja.