Lalu, Jepang menginvasi Singapura.
Chew Choo Keng dan chew Choo Han kemudian pergi ke Perak, Malaysia, untuk berlindung.
Di sana, mereka membuat biskuit dengan tangan untuk dijual.
Biskuit mereka cukup laku, tetapi ada kendala yang dihadapi, yakni kekurangan pasokan tepung dan gula.
Karena minim pasokan bahan, kakak adik itu kemudian beralih menjual garam dan sabun.
Setelah Singapura terbebas dari Jepang, kakak adik itu kemudian kembali ke Singapura dan memulai usaha biskuit lagi.
Kesuksesan Khong Guan
Biskuit Khong Guan mengalami awal kesuksesan saat Chew Choo Han secara kebetulan menemukan beberapa mesin pembuat biskuit yang sudah tua dan rusak akibat perang.
Mesin tersebut dari sisa pabrik tua tempat mereka dulu bekerja yang dijual pemiliknya.