Sementara itu, sebagian disebabkan oleh cluster di bandara internasionalnya.
"Ini jelas merupakan kemunduran dalam perjuangan kami melawan COVID-19," kata Lawrence Wong, salah satu ketua gugus tugas virus corona Singapura.
Meskipun ada jaminan dari pihak berwenang tentang persediaan yang memadai, antrian panjang terlihat di beberapa supermarketusai kebijakan pembatasan sosial diumumkan.
Mereka terlihat mengisi troli dengan barang-barang makanan dan kebutuhan, sedangkan para staf sibuk mengisi ulang rak.
Kebijakan pembatasan sosial terjadi ketikaSingapurabersiap untuk dibuka kembali bagi pengunjung dan bisnis serta menjadi tuan rumah acara internasional.
Termasuk pertemuan tahunan pertahanan dan keamanan bulan depan, Dialog Shangri-La, dan KTT Forum Ekonomi Dunia pada bulan Agustus.
"Harapan pembukaan kembali yang cepat telah pupus, terutama untuk sektor perjalanan dan rekreasi," kata analis Bank of Singapore Moh Siong Sim.
"Manufaktur harus bertahan seperti yang terjadi selama setahun terakhir."
(*)