Follow Us

Pengangguran Tapi Makmur, Kisah WNI di Finlandia yang Hidup Hanya Bermodal Uang dari Pemerintah Setempat

Ruhil Yumna - Selasa, 06 April 2021 | 21:31
Ajimufti Azhari (30) WNI asal Bogor yang sudah menetap di Finlandia selama 8 tahun.
(DOK AJIMUFTI AZHARI)

Ajimufti Azhari (30) WNI asal Bogor yang sudah menetap di Finlandia selama 8 tahun.

"Contohnya Helsinki Smart City, fasilitas-fasilitas pendidikan lain seperti perpustakaan gratis, kursus-kursus pelatihan yang gratis, kursus bahasa gratis, dll," ungkap wanita yang sekarang berdomisili di Espoo ini.

Namun, bagusnya fasilitas transportasi umum bukan berarti masyarakat boleh sewenang-wenang memanfaatkannya.

Ajimufti Azhari (30) WNI yang sudah menetap di Finlandia selama 8 tahun menerangkan, sopir bus tidak segan meninggalkan penumpangnya yang telat datang.

"Sopir bus di sini pun lihat kita lari menuju bus stop, kalau jauh ya bakal ditinggal, he-he," ujar pria asal Bogor ini kepada Kompas.com via pesan teks, Sabtu (27/3/2021).

Aji tinggal di Finlandia sejak kuliah, dan sekarang ia bekerja sebagai Innovation Manager di salah satu perusahaan energi terbarukan di sana.

Buah pajak rakyat

Finlandia membangun fasilitas publik jempolan dari uang pajak yang dibayar rutin rakyatnya.

Meski pajak di Finlandia terkenal sebagai salah satu yang tertinggi di Eropa, hal itu sepadan dengan fasilitas umum yang diperoleh warganya.

Baca Juga: Gitaris Rock Legendaris Eddie Van Halen Meninggal Dunia, Miliki Darah Indonesia Hingga Jadi Imigran dari Rangkasbitung ke Amerika

"Untuk meraih kemakmuran itu semua, kita masyarakat harus mau berusaha bekerja dan bersedia membayar pajak yang dibanding negara-negara lain ya cukup tinggi juga," ucap Evita yang bekerja sebagai konsultan BtoB dan pendiri LSM Nusantara.ry pada 2003.

"Namun, kami dengan senang membayar pajak, karena kita juga yang menikmatinya sampai hari tua."

Manfaat dari uang pajak pun turut dirasakan penganggur di Finlandia.

Source : KOMPAS.com

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest