Dilansir dari Intisari Online, Terusan ini diresmikan pada November 1869 di bawah Khedive Ismail, penguasa Mesir pada saat itu.
Ferdinand De Lesseps dari Prancis telah meyakinkan Abbas Pasha, penguasa Mesir sebelumnya, untuk menggali kanal.
Penggalian dilakukan oleh orang Mesir dan menurut Nasser dalam pidato nasionalisasinya, 120.000 pekerja tewas selama penggalian.
Baca Juga: Mana Gambar Kapal yang Kamu Sukai? Yuk Dipilih, Hasilnya Bisa Ungkap Karakter Aslimu
Tetapi tidak ada arsip akurat yang mendukung argumen hal ini.
Buku The Suez Canal… An Epic story of a People and the Dream of Generations yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan di Mesir pada tahun 2014, mengklaim bahwa sekitar 1 juta pekerja Mesir ikut serta dalam penggalian tersebut, dan sekitar 100 ribu orang tewas.
Yang menjelaskan jumlah besar pekerja yang terlibat adalah perlakuan tidak manusiawi terhadap para pekerja.
Baca Juga: Tak Ingin Kecolongan, Jepang Sulap Kapal Perang Jadi Kapal Induk Guna Melawan Tiongkok!
Peneliti Prancis Nathalie Montel dalam bukunya Le Chantier du Canal de Suez (1859-1869) yang diterjemahkan oleh sejarawan Mesir Raouf Abbas, menjelaskan beberapa para pekerja mengalami kesulitan seperti kurangnya air minum yang penting di tengah panas gurun yang terik.
Dia menjelaskan bahwa kerja paksa adalah cara mendapatkan pekerja Mesir sesuai dengan keputusan Said Pasha penguasa Mesir saat itu.
Sekitar 10.000 pekerja akan dibawa setiap bulan untuk bekerja, dan setelah 1861 jumlahnya mencapai 25.000.