Follow Us

Penelitian Terbaru Sebut Vaksin AstraZenecca Menunjukkan Tingkat Keefektifan Sebesar 85% Pada Usia 65 Tahun atau Lebih

Dwi Purworahayu - Sabtu, 27 Maret 2021 | 05:15
Vaksin AstraZeneca
kompas.com

Vaksin AstraZeneca

GridHype.ID - Salah satu vaksin covid-19 yang diproduksi oleh Inggris adalah vaksin AstraZeneca.

Diketahui, Indonesia juga telah mendatangkan vaksin asal Inggris itu untuk memenuhi program vaksinasi bagi masyarakat Tanah Air.

Kabar terbaru, melansir dari reuters.com, AstraZeneca mengatakan vaksin COVID-19-nya 76% efektif dalam analisis baru uji coba di AS.

Baca Juga: Wagub NTB Dinyatakan Positif Covid-19 Padahal Sudah 2 Kali Suntik Vaksin, Kemenkes Beri Penjelasan Penawar Virus Corona Tak Bikin Kebal tapi Butuh Proses

Angka itu disebut sedikit lebih rendah dari level dalam laporan sebelumnya yang dikritik minggu ini karena menggunakan data usang.

Data sementara yang diterbitkan pada hari Senin telah menempatkan tingkat kemanjuran vaksin pada 79% tetapi tidak termasuk infeksi yang lebih baru.

"Revisi kecil pada tingkat kemanjuran akan sangat membantu mengembalikan vaksin ke jalurnya untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat AS dan membantu AstraZeneca dalam upayanya untuk menghilangkan keraguan tentang keefektifan dan sisi manfaatnya," kata para ahli independen.

Baca Juga: Sempat Disebut Haram Karena Mengandung Enzim Babi, MUI Keluarkan Fatwa Halal Penyuntikan Vaksin AstraZeneca Karena Darurat, Satgas Covid-19:Bukan Kandungan Utama

AstraZeneca juga menegaskan kembali bahwa vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, 100% efektif melawan bentuk penyakit yang parah atau kritis.

“Kemanjuran vaksin terhadap penyakit parah, termasuk kematian, menempatkan vaksin AZ pada kasarnya yang sama dengan vaksin lainnya,” kata William Schaffner, seorang ahli penyakit menular dari Vanderbilt University School of Medicine, menambahkan bahwa dia mengharapkan suntikan untuk mendapatkan AS persetujuan.

Data terbaru didasarkan pada 190 infeksi di antara lebih dari 32.400 peserta di Amerika Serikat, Chili, dan Peru.

Source : reuters.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest